Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now 

Blogger templates

Recent Comments

Pasang Iklan Gratis

Saturday, December 24, 2011

Tetesan Hujan di Bulan November #4

Tetesan Hujan di Bulan November #4

Oleh Fitri Prasojo 
 'Pras, aku berhasil menyelesaikan baju kita. Walaupun tadinya aku sempet ragu karena keadaan hatiku yang tak tentu. Kita akan pake baju kembar ke terminal buat nganter kamu, Sayang.'

Aku sms ke Pras.

***

Sore itu, hujan kembali merintik diluar bus umum yang kami naiki. Perjalanan ke terminal terasa lama. Kusandarkan kepalaku di bahunya. Aku menatap tanganku yang ada dalam genggamannya. Sesekali mataku melirik penumpang lain yang mengamati kami. Mungkin karena baju kami yang kembaran, dengan tas ransel yang Pras bawa, dan airmataku yang berulangkali kuseka.

Sampai di terminal, alih-alih membeli tiket, Pras justru mengajakku ke tempat mie ayam. Aku hanya menurut saja dengan langkahnya. Di bawah satu payung, dia merengkuhku hangat. Aku tak begitu menikmati mie ayam yang ada di depanku, padahal biasanya makanan ini adalah favoritku. Dalam hatiku aku merasakan, mungkin entah kapan lagi kami bisa seperti ini. Pras, maafkan aku yang tak rela melepasmu.

"Dihabisin, Sayang."

"Gak ah, udah yuk."

"Sayang, kamu gak ingin berduaan sama aku lebih lama?" tanyanya dengan senyum nakal, kemudian mencium pipiku.

Aku hanya tersenyum menghindar. Malu.

Setengah jam kami di tempat mie ayam, Pras mengajakku ke studio foto. Dalam hati aku bertanya, mungkinkah karena ini pertemuan terakhir dan akan lama berpisah? Ah, Pras, seandainya waktu bisa kuhentikan.

"Mas, backgroundnya bisa pake punya sendiri kan?" tanya Pras pada si fotografer. Aku masih tak mengerti dengan maksud Pras.

"Bisa Mas, Mas bawa sendiri gambarnya?"

Pras membuka ranselnya, mengeluarkan bungkusan plastik besar berisi kain. Dan anehnya, ranselnya hanya berisi bungkusan itu.

"Senyum dong," godanya padaku seraya membuka plastik itu. Aku masih diam tak mengerti. Mataku tertuju pada tangan Pras yang perlahan membuka kain dalam plastik itu. Apa itu yang dia maksud background? Tanyaku dalam hati.

Dan ternyata benar! Dia meminta pada fotografer untuk merentangkan kain itu. Seketika terbukalah lukisan bergambar sunset di pantai pada kain itu. Dan aku tau, itu adalah hasil lukisannya. Aku tersenyum penuh harap saat melihat ransel yang kini kosong.


Bersambung
Profil  Fitri Prasojo
Oleh Fitri Prasojo 
http://www.facebook.com/fitri.nurlaela27 

No comments:

Post a Comment